Satuan Karya Pramuka (SAKA) Informatika

Satuan Karya Pramuka (SAKA) Informatika

Informatika adalah ilmu, praktik, dan penerapan terkait penemuan dan pengolahan data menjadi informasi, serta penyimpanan dan penyebaran informasi secara otomatis menggunakan sumber daya manusia dan teknologi informasi yang saling terhubung melalui antarmuka, berikut pengendalian prosesnya dan pengelolaan dampaknya. Penerapan informatika sangat luas, termasuk dalam praktik ekonomi digital di mana informasi menjadi komoditi yang diperjualbelikan dalam industri informasi. Sekarang ini orang atau bisnis yang berhasil adalah yang menguasai atau mengendalikan informasi. Teknologi informasi menunjang pembuatan kebijakan yang efektif karena informasi dapat dibuat secepat dan seakurat mungkin. Semua individu dalam masyarakat informasi memiliki tujuan yang sama, yakni memanfaatkan informasi untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraannya dengan teknologi informasi.

Setiap orang Indonesia, baik kaya ataupun miskin, tidak hanya berhak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, tetapi juga berhak untuk dapat mengakses aplikasi informatika demi peningkatan daya saing dan kesejahteraan hidupnya. Oleh karenanya diperlukan wadah pendidikan dan pembinaan bagi anggota Pramuka agar mereka dapat menjadi agen perubahan yang membawa solusi informatika dalam rangka memenuhi hak tersebut asasi manusia tersebut.


Logo Saka Informatika

Saka Informatika merupakan wadah pendidikan dan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega baik putera maupun puteri untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan, dan pengalaman dalam bidang informatika, meliputi pengetahuan dan teknologinya yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya maupun bagi masyarakat serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada masyarakat sesuai aspirasi pemuda Indonesia dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta Sistem Among.

Saka Informatika ini tumbuh dari gagasan Pramuka di lingkungan Kwarcab Garut, dikembangkan dari konsep KPMI (Kelompok Penggerak Masyarakat Informasi) oleh Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2012 dengan memperhatikan pengalaman dalam kegiatan belajar, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat bidang Informatika di lingkungan Gugus Depan Sekolah Tinggi Agama Islam al-Musaddadiyah dan Sekolah Tinggi Teknologi Garut, perintisan Saka Telematika (Telekomunikasi dan Informatika) oleh Relawan TIK Indonesia wilayah Jawa Barat, PT Telekomunikasi Indonesia, dan Kwartir Pramuka Daerah Jawa Barat, serta perkembangan komunikasi antar unsur Quadruple Helix (Pemerintah, Perusahaan, Perguruan Tinggi, dan Komunitas) terkait Pembangunan Masyarakat Informasi di Garut.


VISI DAN MISI

Visi Saka (Satuan Karya Pramuka) Informatika adalah "Menjadikan anggota Pramuka sebagai tulang punggung Masyarakat Informasi Indonesia". 

Untuk mencapai visi tersebut perlu dikerjakan sejumlah misi berikut ini :
  • Memastikan Pramuka dapat Berpartisipasi Penuh dalam Masyarakat Informasi. Merumuskan SKK (Syarat Kecakapan Khusus) meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap di bidang informatika yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka sesuai dengan usia, minat, bakat serta kemampuan jasmani dan rohaninya melalui proses pendidikan, pelatihan, dan pengujian agar dapat berpartisipasi penuh dalam masyarakat informasi secara cerdas, kreatif, dan produktif sebagai Agen Perubahan yang mampu mengembangkan teknologi informasi, menggunakan teknologi informasi, mendampingi para pengguna teknologi informasi, dan / atau mendampingi usaha berbasis teknologi informasi. 
  • Menjadikan Sanggar Bakti sebagai Pusat Pengembangan Lokal. Merintis Sanggar Bakti di tingkat Ranting se Kabupaten / Kota dan memfungsikannya sebagai Pusat Pengembangan Lokal dengan memanfaatkan kecakapan khusus anggotanya agar tersedia layanan Saka Informatika seperti penyediaan teknologi informasi, penyediaan informasi, dan / atau pengajaran TI (Teknologi Informasi) secara gartis atau komersial bagi anggota dan / atau unit organisasi Pramuka serta masyarakat sekitar, yang layanannya diselenggarakan secara mandiri atau bersama Sanggar Bakti dan / atau mitra lainnya.
  • Menjadikan Pramuka sebagai Penggerak Ekonomi Digital. Mendorong anggota Saka Informatika yang memenuhi syarat kecakapan khusus tingkat Utama untuk menjadi mitra pemerintahan Desa atau Kelurahan agar dapat mengintegrasikan layanan Saka Informatika dengan layanan unit bisnis di Desa atau Kelurahan sehingga terbangun ekonomi digital, dan / atau menggerakan Kelompok Informasi Masyarakat agar dapat memanfaatkan TI untuk berbagi konten, pengetahuan, atau keterampilan secara online dengan Kelompok Informasi Masyarakat lainnya dalam rangka pemberdayaan manajemen, sumber daya manusia, kelembagaan dan aktivitas.

KRIDA SAKA INFORMATIKA

Misi tersebut diwujudkan melalui empat Krida yang ditentukan memperhatikan lapisan personal dalam infrastruktur pembangunan masyarakat informasi (Cahyana, 2015) yang meliputi kelompok pengguna, kelompok penggerak, kelompok pengembang, dan kelompok sponsor.
  1. Krida Pengguna, fokus pada peningkatan keterampilan menggunakan perangkat lunak aplikasi khusus untuk menghasilkan data atau informasi, dgn bentuk pengabdian kepada masyarakat berupa pengajaran dan bantuan informasi dengan menggunakan perangkat lunak aplikasi tersebut, dan bentuk usaha seperti Jasa Informasi, Streaming, atau Studio Multimedia.
  2. Krida Bina Pengguna, fokus pada penguasaan kecakapan TIK dasar (untuk pengguna pada umumnya), dengan bentuk pengabdian kepada masyarakat berupa penyediaan informasi, pengajaran literasi digital, dan perangkat TIK mendasar, serta bentuk usaha berupa Telecenter yang di dalamnya ada Kursus Keterampilan dan Klinik TIK.
  3. Krida Pengembang, fokus pada pemanfaatan kecakapan pengguna spesialis informatika, dengan bentuk pengabdian kepada masyarakat berupa penerapan aplikasi informatika seperti penyediaan perangkat lunak sistem dan aplikasi, dan bentuk usaha berupa Rumah Perangkat Lunak
  4. Krida Bina Usaha, fokus pada pembentukan kecakapan wirausaha digital dengan bentuk pengabdian kepada masarakat berupa pengajaran dan pendampingan transaksi online, dengan bentuk usaha berupa bisnis internet seperti Toko Online, Jasa Iklan, dan lain sebagainya.

Seluruh anggota Saka dari semua Krida yang ada bekerjasama melaksanakan peran penting dalam membangun industri informasi atau ekonomi digital di kabupaten Garut. Dalam Forum Masyarakat Informasi Garut yang dihadiri oleh semua unsur Quadruple Helix dijelaskan hubungan antar kelompok personel / Krida berikut layanannya sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Skema relasi tersebut digali dari kutipan literatur berikut ini : "Agar setiap orang dapat berpartisipasi penuh dalam masyaraat informasi, diperlukan pengembangan SDM yang menjadikan setiap orang memiliki keahlian dasar untuk menggunakan TIK dalam keseharian hidup mereka. Pengembangan tersebut dapat diintegrasikan dengan sistem sekolah reguler. Pelatihan guru dan pelajar akan meningkatkan kebutuhan pemanfaatan informasi dan teknologi, mempromosikan pertumbuhan konten dan infrasruktur, memfasilitasi pengembangan industri layanan TIK di negara berkembang" (ITU, 2002; Deklarasi Bamako, 2002). Peserta didik Saka yang meliputi anggota Pramuka Penegak (siswa SMA / sederajat) dan Pandega (Mahasiswa) dan kegiatan pengabdiannya diharapkan dapat mewujudkan konsep tersebut.

Secara umum, anggota Saka Informatika dibentuk untuk dapat melaksanakan empat jenis tindakan relawan yang meliputi :
  • Bantuan informasi, yang meliputi pengumpulan dan pengolahan data menjadi informasi, serta penyimpanan dan penyebaran informasi baik dalam bentuk tercetak atau digital dengan menggunakan teknologi informasi, yang dikendalikan prosesnya agar sesuai dengan kebutuhan pengguna informasi. Kegiatannya disebut kerja informasi. 
  • Bantuan teknologi informasi, yang meliputi pemasangan dan pemeliharaan perangkat teknologi informasi untuk kebutuhan kerja informasi dan pengajaran informasi dan teknologi informasi.
  • Pengajaran melek digital, merupakan kegiatan transfer pengetahuan dan keterampilan dari instruktur kepada peserta didik, yang mengubah kondisi peserta didik dari buta menjadi melek dan pintar, dari fase Penguasaan Teknologi, Penguasaan Informasi dan Komunikasi dengan Teknologi, hingga Peningkatan Tarap Kehidupan.
  • Kolaborasi, merupakan kegiatan terkait yang dilakukan bersama dengan relawan dari Saka yang sama atau Saka lainnya atau organisasi lainnya, atau keterlibatan dalam program terkait yang dikelola organisasi lain, atau melibatkan relawan dari organisasi lain dalam program Saka Informatika. 

Kerangka kerja untuk pembuatan syarat kecakapan khususnya adalah sebagai berikut :

Pelaksanaan kegiatan Saka Informatika disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan Saka Informatika memberikan wawasan pengetahuan dan praktik dalam bidang informatika menggunakan perangkat teknologi informasi dengan bimbingan anggota dewasa.

Dalam melaksanakan kegiatan Saka Informatika, Kwarcab (Kwartir Pramuka Cabang) Garut mendapatkan dukungan dari pihak-pihak yang bekerjasama secara formal baik secara langsung ataupun tidak langsung :

Sekolah Tinggi Teknologi Garut melalui Pusat Kajian Pengembangan Masyarakat Informasi sebagai konseptor Saka Informatika
Dinas Komunikasi dan Informatika kabupaten Garut sebagai regulator yang memberi ruang bagi anggota Saka Informatika untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pendampingan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) / bidang Informatika
Relawan TIK Indonesia Cabang Garut sebagai penyedia sumber daya instruktur dan program kolaborasi antar Relawan TIK di Garut serta penyampai laporan kegiatan Relawan dalam bidang TIK kabupaten Garut kepada Dinas dan / atau Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

LOGO SAKA INFORMATIKA

Sesuai dengan ketentuannya, logo Saka (Satuan Karya Pramuka) Informatika berbentuk persegi lima sama sisi, dengan ukuran sisi 5 cm, dan memuat lambang Gerakan Pramuka (Kitri). Tanda ini dikenakan pada waktu mengikuti kegiatan kepramukaan selama aktif menjadi anggota Saka. Tanda ini dipakai oleh anggota, dewan, pamong, instruktur, dan pimpinan Saka, ditempatkan pada lengan baju sebelah kiri. Logo ini diadaptasi dari logo KPMI (Kelompok Penggerak Masyarakat Informasi) yang merupakan simbol program yang digunakan oleh peneliti KPMI di Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Logo KPMI sendiri merupakan gubahan dari rancangan logo Ubuntu Garut Edition, Distro Linux (Sistem Operasi) yang dikembangkan oleh Kelompok Pengembang Platform TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Persamaan logo dengan KPMI ini menjelaskan bahwa Saka Informatika merupakan penerapan konsep KPMI. 


Garis pinggir biru mewakili langit tanpa batas, menggambarkan wilayah penerapan pengetahuan dan keterampilan informatika yang sangat luas. Di tengah-tengahnya ada Buana Informatika, yakni dunia digital yang dibangun oleh sumber daya teknologi informasi yang meliputi teknologi perangkat keras, teknologi perangkat lunak, teknologi jaringan, dan teknologi data. 

Penggambaran setiap sumber daya teknologi informasi adalah sebagai berikut :
  • Teknologi perangkat keras diwakili oleh gambar Central Processing Unit atau prosesor sebagai otak mesin / komputer. Dunia digital tidak akan ada tanpa ada otak mesin yang bekerja. 
  • Teknologi jaringan digambarkan oleh garis-garis penghubung di sekitar prosesor membentuk lingkaran berpola permukaan intan. Pola ini menjadi pengingat tempat lahirnya gagasan Saka Informatika di Garut kota intan. 
  • Teknologi perangkat lunak yang terdiri dari dua jenis yakni sistem (sistem operasi, driver, dan utility) dan aplikasi (Edukasi, Entertainment, Spesialis, dan lain sebagainya). Perangkat lunak sistem yang mengelola perangkat keras dan menjadi penghubung antara perangkat keras dengan perangkat lunak aplikasi digambarkan oleh warna putih di tengah buana Informatika. Sementara perangkat lunak aplikasi digambarkan oleh warna kuning, hijau, biru, dan merah di diantara jaringan komputer, menggambarkan keragaman jenis dan fungsi yang saling menunjang. 
  • Teknologi data digambarkan oleh bilangan biner satu dan kosong / bahasa mesin yang menjadi atmosfir / di lapisan luar buana informatika. Data ini digunakan oleh semua komponen Teknologi Informasi untuk berkomunikasi dan panduan operasi.

Selain komponen teknologi informasi, juga tergambar sumber daya manusia dalam bentuk lingkaran di empat titik terluar buana informatika. Empat lingkaran menggambarkan empat Krida, yakni satuan terkecil dalam Saka, sebagai wadah kegiatan keterampilan, pengetahuan, dan teknologi tertentu. Sumber daya manusia dari setiap Krida saling terhubung satu sama lainnya dan bekerjasama. Kalau dilihat secara utuh bagian yang berwarna kuning saja, atau hijau saja, atau biru saja, atau merah saja, nampak setiap warna seperti manusia yang melingkar dan saling bergandengan tangan yang menggambarkan semangat kerjasama / kolaborasi dalam makna positif. 
Baca Juga

Share This

Tidak ada komentar:

Posting Komentar