5 Fakta dan Mitos Messengers Of Peace Hero Award

5 Fakta dan Mitos Messengers Of Peace Hero Award

Tahun 2021 Pramuka Indonesia kembali menerima penghargaan World Messengers of Peace Hero (MoP Hero) dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) atau organisasi penaung kepramukaan dunia. Penghargaan tersebut diterima oleh Pramuka Garuda bernama Fakhir Naufal dari Kwartir Cabang Jakarta Selatan, DKI Jakarta.



Penasaran apa dan bagaimana penghargaan World Messengers of Peace Hero tersebut? Mari simak lima fakta dan mitos yang melingkupi penghargaan yang diserahkan oleh Sekretaris Jenderal WOSM secara virtual pada Senin, 6 Desember 2021 berikut:

1. Diresmikan pada tahun 2012 atas inisiasi para raja

MoP Hero diresmikan pada tahun 2012, pada rentang masa yang bersamaan dengan diinisiasinya program Messengers of Peace pada 2009. Sebagai program terdepan WOSM, Messengers of Peace yang berfokus pada kontribusi para Pramuka dalam menciptakan dunia yang lebih baik dalam berbagai bidang pada tahun 2021 Raja Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud dari Arab Saudi dan Raja Carl Gustav XIV dari Swedia meresmikan penghargaan Messengers of Peace Hero sebagai salah satu penghargaan bergengsi yang dikeluarkan WOSM.

2. Merupakan award satu satunya untuk anak muda dari WOSM

WOSM sebagai organisasi wadah organisasi kepramukaan di 216 negara memiliki sistem tanda penghargaan yang sangat terbatas. Hingga saat ini WOSM hanya mengeluarkan satu tanda penghargaan tertinggi yang disebut sebagai Bronze Wolf Award, yaitu penghargaan yang diberikan pada individu yang berkontribusi luar biasa bagi kepramukaan dunia.

Namun demikian WOSM juga mengeluarkan satu-satunya penghargaan bagi para pemuda berusia 11 -26 tahun yaitu World Messengers of Peace Hero Award. Ini pula yang menyebabkan Messengers of Peace Hero sebagai sebuah prestasi yang begitu tinggi.

3. Hanya 4 orang penerima di Indonesia

Hingga saat ini baru terdapat empat orang Indonesia yang menerima World MoP Hero. Penghargaan teranyar diterima Fakhir Naufal dengan proyeknya Pramuka Donor Darah sekaligus sebagai penerima termuda dalam usia 21 tahun.

Sebelumnya pada tahun 2017 diterima oleh Venny Christiyanti yang merupakan koordinator program Messengers of Peace di Indonesia dan beriringan pada tahun 2016 diterima oleh Jaenal Mutakin dengan proyeknya menyebarkan budaya damai dalam kegiatan komuter, serta pada tahun 2013 yang diterima Atta Verin atas proyeknya membangun literasi baca masyarakat. Sejak diinisiasi pada 2012, baru terdapat 69 penerima MoP Hero dari seluruh dunia dan 4 di antaranya dari Indonesia.

4. Diperoleh bagi proyek berdampak bagi masyarakat

MoP Hero merupakan penghargaan yang didedikasikan bagi pribadi maupun kumpulan yang menginisiasi proyek sosial yang memberikan dampak besar bagi masyarakat. Secara umum konsep proyek yang berdampak mengusung tema-tema sentral bagi kepramukaan dunia yaitu konsep creating a better world dan mendukung pencapaian sustainable development goals (SDGs).

Secara khusus penghargaan ini memiliki empat jenis kategori yaitu pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan, budaya damai di tengah masyarakat, peningkatan kapasitas masyarakat, dan tanggap darurat Covid-19 yang menjadi kategori khusus pada tahun 2021.

5. Eksklusif hanya untuk kalangan tertentu

Salah satu mitos yang melingkupi MoP Hero adalah sulitnya dicapai penghargaan ini. Tentu tidak mengherankan, di Indonesia hanya empat orang yang berhasil menerimanya. Namun demikian faktanya seluruh muda-mudi Indonesia bisa menerima penghargaan serupa, sebab WOSM membuka nominasi MoP Hero secara terbuka, siapa saja dapat menominasikan nama untuk diseleksi dalam pemberian penghargaan bergengsi tersebut kecuali menominasikan diri sendiri.

Penilaian MoP Hero sepenuhnya berpatokan pada proyek yang diinisiasi, termasuk juga tidak mempertimbangkan jabatan. Dalam kasus MoP Hero 2021 misalnya, Fakhir Naufal saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dewan Kerja Ranting Kebayoran Baru, Jakarta Selatan atau setingkat kecamatan yang juga merupakan struktur paling bawah di Gerakan Pramuka.

Itulah 5 fakta dan mitos tentang Messengers of Peace Hero, terlepas dari penghargaannya, tentu kita semua dipanggil untuk terus berkontribusi sepanjang masa mengisi pembangunan dan kemerdekaan serta terus memberi manfaat bagi sesama. Sebab sesungguhnya setiap kitalah Messengers of Peace Hero itu.
Baca Juga

Share This

Tidak ada komentar:

Posting Komentar